Rabu, 30 Januari 2013
MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN
Pengertian, Tujuan, Manfaat, Dan Fungsi Media Pembelajaran
Pendahuluan
Pembelajaran disekolah pada saat ini mulai disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi, sehingga terjadi perubahan dan pergeseran paradigma pendidikan. Perkembangan pesat dibidang teknologi informasi khususnya internet, mempercepat aliran ilmu pengetahuan yang menembus batas-batas dimensi ruang, birokrasi, kemapanan, dan waktu. Program-program di internet bukan hanya menampilkan data dan informasi yang dapat ditransmisikan dengan kecepatan tinggi, tetapi juga ilmu pengetahuan yang dapat diakses secara cepat oleh penggunanya. Dan tentu saja kondisi ini berpengaruh pada kebiasaan dan budaya pendidikan yang dikelola selama ini.
Kemajuan dan perkembangan teknologi sudah demikian menonjol, sehingga penggunaan alat-alat bantu mengajar seperti alat-alat audio,visual serta perlengkapan sekolah disesuaikan dengan perkembangan jaman tersebut. Dan juga harus disesuaikan dnegan tuntutan kurikulum sesuai dengan materi, metode, dan tingkat kemampuan belajar siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik disekolah.
Untuk itu, para pengajar mulai berusaha membiasakan diri untuk menggunakan peralatan-peralatan seperti OHP, LCD, CD, VCD, video, computer dan internet dalam pembelajaran dikelas. dengan program pembelajarna yang dikembangkan ini patut dipelajari pengajar harus mempelajarinya agar mempermudah proses pembelajaran dan pendidkikan, sehingga memudahkan pembelajaran untuk berjalan dengan baik dikelas.
Pengertian Media Pembelajaran
Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997). Media pembelajaran adalahsebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Banyak batasan atau pengertian yan dikemukakan para ahli tentang media, diantaranya adalah: Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Asosociation of Education and Communication Technology (AECT).
Dari pengertian diatas, secara umum dapat dikatakan bahwa substansi dari media pembelajaran adalah bentuk saluran, yang digunakan untuk menyalurkan pesan, informasi atau bahan pelajaran kepada penerima pesan atau pembelajar dapat pula dikatakan bahwa media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar
Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran
1. Tujuan Media Pembelajaran
Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran, adalah sebagai berikut :
a. mempermudah proses pembelajaran di kelas
b. meningkatkan efisiensi proses pembelajaran
c. menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar
d. membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran
2. Manfaat Media Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar
b. bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih di pahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan baik
c. metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-semata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga.
d. pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasa dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lainya.
1. Manfaat Media pembelajaran bagi pengajar, yaitu:
a. memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan
b. menjelaskan struktur dan urutan pengajarn dengan baik
c. memberikan kerangka sistematis secara baik.
d. memudahkan kembali pengajar terhadap materi pembelajaran
e. membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian dalam pembelajaran.
f. membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar.
g. meningkatkan kualitas pembelajaran
2. Manfaat media pembelajaran bagi pembelajar, yaitu:
a. meningkatkan motivasi belajar pembelajar
b. memberikan dan meningkatkan variasi belajar pembelajar
c. memberikan struktur materi pelajaran
d. memberikan inti informasi pelajaran
e. merangsang pembelajar untuk berpikir dan beranalisis.
f. menciptakan kondisi dan situasi belajar tanpa tekanan.
g. pelajar dapat memahami materi pelajaran dengan sistematis yang disajikan pengajar .
Pertimbangan Pemilihan Media
Pertimbangan media yang akan digunakan dalam pembelajaran menjadi pertimbangan utama, karena media yang dipilih harus sesuai dengan:
1. tujuan pengajaran
2. bahan pelajaran
3. metode mengajar
4. alat yang dibutuhkan
5. pribadi mengajar
6. minat dan kemampuan mengajar
7. situasi pengajaran yang sedang berlangsung
Keterkaiatan antara media pembelajaran dengan tujuan, materi, metode, dan kondisi pembelajar, harus menjadi perhatian dan pertimbangan pengajar untuk memilih dan menggunakan media dalam proses pembelajaran dikelas, sehingga media yang digunakan lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sebab media pembelajaran tidak dapat berdiri sendiri, tetapi terkait dan memiliki hubungan secara timbalebalik dengan empat aspek tersebut. Dengan demikian, alat-alat, sarana, atau media pembelajaran yang digunakan harus disesuaikan dengan empat aspek tersebut, untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Fungsi Media Pembelajaran
Media Pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran dengan:
1.menghadirkan obyek sebenarnya dan obyek yang langkah
2.membuat duplikasi dari obyek yang sebenarnya
3.membuat konsep abstrak ke konsep konkret
4.memberi kesamaan persepsi
5.mengatasi hambatran waktu, tempat, jumlah, dan jarak
6.menyajikan ulang informasi secara konsisten
7.memberi suasana yang belajar yang tidak tertekan, santai, dan menarik.
Selain fungsi diatas. Livie dan Lentz(1982) mengemukakan 4 fungsi media pembelajaran yaitu:
1. fungsi atensi berarti media visual merupakan inti, menarik dan mengrahkan perhatian pembelajar akan berkosentrasi pada isis pelajaran
2. fungsi afekti maksudnya media visual dapat dilihat dari tingkat kenikmaran pembelajar ketika belajar membaca teks bergambar.
3. fungsi kognitif yaitu mengungkapkan bahwa lambang visual mempelancar pencapaian tujuan dalam memahami dan mendengar informasi
4.fungsi kompensatoris yaitu media visual memberikan konteks untuk memahami teks dan membantu pembelajr yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
dari empat fungsi visual, dapat dikatakan bahwa belajar dari pesan visual memerlukan keterampilan tersendiri. tehnik afektif adalah tehnik untuk memahami tehnik pesan visual. yang terbagi dari beberapa fase seperti dibawah ini:
1. fase diffrensiasi. yaitu dimana pembelajar mula-mula mengamati, mengidentifikasi dan menganalisis
2. fase integrasi yaitu di mana mempelajar menempatkan unsure-unsur visual secara serempak, menghubungkan pesan-pesan visual kepada pengalaman pengalamannya.
3. kesimpulan, yaitu dari pengalaman visualisai untuk kemudian menciptakan konseptualisasi baru dari apa yang mereka pelajari sebelumnya.
Hasil penelitian Edmund Faison, dkk dalam Nana Sudjana dan Ahmad Rivai tentng pennggunaan gambar visual dalam pembelajaran disimpulkan:
1. terdapat beberapa hasil penelitian bahwa untuk memperoleh hasil belajar bagi pembelajar secara maksimal yaitu:
1.gambar-gambar yang digunakan harus jelas
2.gambar harus familiar dgn pembelajar
3.gambar yang digunakan ukurannya cukup besar
2. terdapat bukti, gambar-gambar berwarna lebih menarik minat pembelajar.
3. hasil penelitian Mabel Rudisill. gambar-ganbar yang disukai anak-anak adalah gambar-gambar berwarna yang menumbuhkan impresi atau kesan realistik.
Media pembelajaran, khususnya media visual, memiliki 4 fungsi yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris.
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Media gambar atau animasi yang diproyeksikan melalui LCD (Liquid Crystal Display) dapat memfokuskan dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima. Hal ini berpengaruh terhadap penguasaan materi pelajaran yang lebih baik oleh siswa.
Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat keterlibatan emosi dan sikap siswa pada saat menyimak tayangan materi pelajaran yang disertai dengan visualisasi. Misalnya, tayangan video gambar simulasi kegiatan pengelolaan arsip, video penggunaan mesin-mesin kantor, dan sejenisnya.
Fungsi kognitif media visual terlihat dari kajian-kajian ilmiah yang mengemukakan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. Sedangkan fungsi kompensatoris dari media pembelajaran dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa media visual membantu pemahaman dan ingatan isi materi bagi siswa yang lemah dalam membaca.
Secara lebih khusus ada delapan manfaat media dalam pembelajaran, yaitu:
(1) penyampaian perkuliahan menjadi lebih baku,
(2) pembelajaran cenderung menjadi lebih menarik,
(3) pembelajaran menjadi lebih interaktif,
(4) lama waktu pembelajaran dapat dikurangi,
(5) kualitas hasil belajar siswa lebih meningkat,
(6) pembelajaran dapat berlangsung di mana dan kapan saja,
(7) sikap positif siswa terhadap materi belajar dan proses belajar dapat ditingkatkan,
(8) peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.”
Oleh karena banyaknya manfaat yang diperoleh dari pemanfaatan media pembelajaran, maka guru sebagai sumber pembawa informasi bagi peserta didik hendaknya menyadari akan pentingnya penggunaan media dalam pembelajaran.
Media pembelajaran dalam proses belajar bermanfaat agar:
a). Pembelajaran lebih menarik perhatian sehingga menumbuhkan motivasi belajar siswa.
b). Materi pembelajaran akan lebih mudah dipahami oleh siswa.
c). Metode mengajar menjadi lebih variatif sehingga dapat mengurangi kebosanan belajar.
d). Siswa lebih aktif melakukan kegiatan belajar.
Kegunaan media pembelajaran sebagai berikut:
a). Memperjelas penyajian pesan.
b). Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.
c). Mengatasi sikap pasif, sehingga peserta didik menjadi lebih semangat dan lebih mandiri.
d). Memberikan rangsangan, pengalaman, dan persepsi yang sama terhadap materi belajar.
Berdasarkan berbagai pendapat di atas, media pembelajaran sangat dirasakan manfaatnya dalam proses belajar mengajar.
sumber:media Pembelajaran Dan Tekhnologi Informasi
Sabtu, 12 Januari 2013
Kamis, 03 Januari 2013
MODEL ATOM MEKANIKA KUANTUM
Model Atom Mekanika Kuantum
Penjelasan tentang struktur atom yang lebih
lengkap diperlukan untuk mengetahui struktur yang lebih detil tentang
elektron di dalam atom. Model atom yang lengkap harus dapat menerangkan
misteri efek Zeeman dan sesuai untuk atom berelektron banyak. Dua gejala
ini tidak dapat diterangkan oleh model atom Bohr.
Efek Zeeman
Spektrum garis atomik teramati saat arus listrik
dialirkan melalui gas di dalam sebuah tabung lecutan gas. Garis-garis
tambahan dalam spektrum emisi teramati jika atom-atom tereksitasi
diletakkan di dalam medan magnet luar. Satu garis di dalam spektrum
garis emisi terlihat sebagai tiga garis (dengan dua garis tambahan) di
dalam spektrum apabila atom diletakkan di dalam medan magnet.
Terpecahnya satu garis menjadi beberapa garis di dalam medan magnet
dikenal sebagai efek Zeeman.

pemisahan garis spektrum atomik di dalam medan magnet
Model Atom Mekanika Kuantum
Sebelumnya kita sudah membahas tentang dualisme
gelombang-partikel yang menyatakan bahwa sebuah objek dapat berperilaku
baik sebagai gelombang maupun partikel. dalam skala atomik, elektron
dapat kita tinjau sebagai gejala gelombang yang tidak memiliki posisi
tertentu di dalam ruang. Posisi sebuah elektron diwakili oleh
kebolehjadian atau peluang terbesar ditemukannya elektron di dalam
ruang.
Demi mendapatkan penjelasan yang lengkap dan umum
dari struktur atom, prinsip dualisme gelombang-partikel digunakan. Di
sini gerak elektron digambarkan sebagai sebuah gejala gelombang.
Persamaan dinamika Newton yang sedianya digunakan untuk menjelaskan
gerak elektron digantikan oleh persamaan Schrodinger yang menyatakan
fungsi gelombang untuk elektron. Model atom yang didasarkan pada prinsip
ini disebut model atom mekanika kuantum.

posisi dan keberadaan elektron di dalam atom dinyatakan sebagai peluang terbesar elektron di dalam atom
Bilangan Kuantum Utama
Dalam model atom Bohr, elektron dikatakan berada di
dalam lintasan stasioner dengan tingkat energi tertentu. Tingkat energi
ini berkaitan dengan bilangan kuantum utama dari elektron. Bilangan
kuantum utama dinyatakan dengan lambang n sebagaimana tingkat energi elektron pada lintasan atau kulit ke-n. untuk atom hidrogen, sebagaimana dalam model atom Bohr, elektron pada kulit ke-n memiliki energi sebesar


n = 1, 2, 3, 4, ….
Bisa dikatakan bahwa bilangan kuantum utama
berkaitan dengan kulit elektron di dalam atom. Bilangan kuantum utama
membatasi jumlah elektron yang dapat menempati satu lintasan atau kulit
berdasarkan persamaan berikut.
Jumlah maksimum elektron pada kulit ke-n adalah 2n2
Bilangan Kuantum Orbital
Elektron yang bergerak mengelilingi inti atom
memiliki momentum sudut. Efek Zeeman yang teramati ketika atom berada di
dalam medan magnet berkaitan dengan orientasi atau arah momentum sudut
dari gerak elektron mengelilingi inti atom. Terpecahnya garis spektum
atomik menandakan orientasi momentum sudut elektron yang berbeda ketika
elektron berada di dalam medan magnet.



l = 0, 1, 2, 3, … (n – 1)
misalnya, untuk n = 2, nilai l yang diperbolehkan adalah l = 0 dan l = 1.
Bilangan Kuantum Magnetik
Momentum sudut elektron L merupakan sebuah vektor. Jika vektor momentum sudut L
diproyeksikan ke arah sumbu yang tegak atau sumbu-z secara tiga dimensi
akan didapatkan besar komponen momentum sudut arah sumbu-z dinyatakan
sebagai Lz. bilangan bulat yang berkaitan dengan besar Lz adalah m. bilangan ini disebut bilangan kuantum magnetik. Karena besar Lz bergantung pada besar momentum sudut elektron L, maka nilai m juga berkaitan dengan nilai l.
m = −l, … , 0, … , +l
misalnya, untuk nilai l = 1, nilai m yang diperbolehkan adalah −1, 0, +1.
Gambar
Bilangan Kuantum Spin
Bilangan kuantum spin diperlukan untuk menjelaskan
efek Zeeman anomali. Anomali ini berupa terpecahnya garis spektrum
menjadi lebih banyak garis dibanding yang diperkirakan. Jika efek Zeeman
disebabkan oleh adanya medan magnet eksternal, maka efek Zeeman anomali
disebabkan oleh rotasi dari elektron pada porosnya. Rotasi atau spin
elektron menghasilkan momentum sudut intrinsik elektron. Momentum sudut
spin juga mempunyai dua orientasi yang berbeda, yaitu spin atas dan spin
bawah. Tiap orientasi spin elektron memiliki energi yang berbeda tipis
sehingga terlihat sebagai garis spektrum yang terpisah.

garis spektra atom yang terpisah di dalam medan magnet berasal dari spin elektron
Sz = msћ
Dimana

Spin ke atas dinyatakan dengan

Spin ke bawah dinyatakan dengan

Atom Berelektron Banyak
Model atom mekanika kuantum dapat digunakan untuk
menggambarkan struktur atom untuk atom berelektron banyak. Posisi atau
keadaan elektron di dalam atom dapat dinyatakan menggunakan seperangkat
(empat) bilangan kuantum. Misalnya, elektron dengan bilangan kuantum n = 2, l = 1, m = −1 dan ms = −½ menyatakan sebuah elektron pada kulit L, subkulit p, orbital −1 dengan arah spin ke bawah.
Rabu, 02 Januari 2013
TUMBUKKAN
Momentum, Impuls, dan Tumbukan
15
Dec
Momentum dalam mekanika klasik
Dalam mekanika klasik, momentum (dilambangkan dengan P) didefinisikan sebagai hasil perkalian dari massa dan kecepatan, sehingga menghasilkan vektor.Momentum suatu benda (P) yang bermassa m dan bergerak dengan kecepatan v didefinisikan sebagai ::

Definisi Impuls
Impuls adalah selisih dari momentum atau momentum awal dikurangi momentum akhir. Dalam Fisika impuls dilambangkan dengan simbol / huruf “I”. Secara matematis impuls dirumuskan :
I = p2 – p1 = ∆p
I = m.v2 – m.v1
I = m(v2 – v1)
I = m. ∆v
Karena m = F/a, maka :
I = F/a . ∆v
I = [F/(∆v/∆t)] . ∆v
I = F . ∆t
F = I/∆t
I = impuls, p1 = momentum awal, p2 = momentum akhir, F = gaya, ∆t = waktu sentuh, ∆v = selisih kecepatan
Nah, dari rumus F = I/∆t inilah letak pemanfaatan aplikasi momentum dan impuls. Semakin kecil waktu sentuh, maka semakin besar gaya yang akan diterima benda. Semakin lama waktu sentuh, maka semakin kecil gaya yang diterima benda.
Mobil di desain untuk mudah penyok, hal in
Aplikasi Momentum dan Impuls
i bertujuan untuk memperbesar waktu sentuh untuk memperkecil gaya yang diterima oleh pengendara. Dengan demikian diharapkan, keselamatan pengemudi lebih dapat terjamin. Jika kecepatannya besar, maka gaya yang diterima akan besar, sehingga pengendara akan mengalami kecelakaan yang fatal. Jadi pesan saya jangan ngebut, walaupun mobil sudah di design sedemikian rupa.
Balon udara pada mobil juga bertujuan untuk memperlambat waktu sentuh antara kepala pengemudi dengan setir mobil. Ingat, semakin besar waktu sentuh, maka semakin kecil gaya yang akan mengenai kepala pengemudi. Sabuk pengaman juga fungsi dan cara kerjanya sama dengan balon udara pada mobil, yakni untuk mengurangi waktu sentuh antara pengemudi dengan dashboard mobil pada saat bersentuhan.

TUMBUKAN
• Berlaku
ΣFluar= 0
• Berlaku hukum kekekalan momentumm
v1m1+ m2v2 = m1v1′ + m2v2′
Koefisien restitusi / elastisitas tumbukan (e)
• elastis sempurna: e = 1 (energi mekanik kekal)
• elastis sebagian: 0 < e < 1
• sama sekali tak elastis: e = 0

HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM• Berlaku
ΣFluar= 0
• Berlaku hukum kekekalan momentumm
v1m1+ m2v2 = m1v1′ + m2v2′
Koefisien restitusi / elastisitas tumbukan (e)
• elastis sempurna: e = 1 (energi mekanik kekal)
• elastis sebagian: 0 < e < 1
• sama sekali tak elastis: e = 0


Jika dua benda yang bertumbukan diilustrasikan dengan gambar di atas, maka secara matematis, hukum kekekalan momentum dinyatakan dengan persamaan :

m1 = massa benda 1,
m2 = massa benda 2,
v1 = kecepatan benda 1 sebelum tumbukan,
v2 = kecepatan benda 2 sebelum tumbukan,
v’1 = kecepatan benda 1 setelah tumbukan,
v’2 = kecepatan benda 2 setelah tumbukan.
Jika dinyatakan dalam momentum, maka :
m1v1 = momentum benda 1 sebelum tumbukan, m2v2 = momentum benda 2 sebelum tumbukan, m1v‘1 = momentum benda 1 setelah tumbukan, m2v‘2 = momentum benda 2 setelah tumbukan
Kita tulis kembali persamaan hukum II Newton :

Ketika bola 1 dan bola 2 bertumbukan, bola 1 memberikan gaya pada bola 2 sebesar F21, di mana arah gaya tersebut ke kanan (perhatikan gambar di bawah)

Momentum bola 2 dinyatakan dengan persamaan :

Berdasarkan Hukum III Newton (Hukum aksi-reaksi), bola 2 memberikan gaya reaksi pada bola 1, di mana besar F12 = – F21. (Ingat ya, besar gaya reaksi = gaya aksi. Tanda negatif menunjukan bahwa arah gaya reaksi berlawanan dengan arah gaya aksi)
Momentum bola 1 dinyatakan dengan persamaan :


Contoh Penerapan dalam kehidupan sehari-hari konsep dari Hukum Kekekalan momentum :
- Prinsip Peluncuran Roket.

SUMBER; wikipedia
Langganan:
Postingan (Atom)